Hai salam,
Bagaimana kabar anda hari ini ketika membaca post ini? mudah-mudahan selalu dalam perlindungan Tuhan dan anda semua dalam keadaan yang luar biasa baik. alhamdulillah begitu juga dengan keadaan saya.
Di post ini saya ingin berbagi cerita apa yang sedang dijalankan disini, saya share disini karena mungkin saja ada anda sekalian di luar sana yang juga sedang menjalankan kegiatan yang sama dengan saya.
Di web undanganpro sekarang ini sudah ada fitur baru yaitu souvenir, souvenir pernikahan khususnya. Maka untuk kebutuhan fitur ini Undanganpro membutuhkan rekanan yang bisa mensuplai kebutuhan souvenir ini. Undanganpro mencari souvenir yang unik, etnik, lucu dan pastinya punya daya jual. Untuk langkah awal saya selalu memulainya dari lingkar dalam, yaitu mencari informasi lewat jaringan yang saya kenal seperti teman, keluarga, dan rekan-rekan kerja. Dari sini saya meminta tolong dengan sopan untuk diberitahukan mengenai vendor-vendor souvenir yang mereka kenal. Langkah selanjutnya adalah mencarinya via web dan juga mendatangi workshopnya secara langsung.
Banyak hal menyenangkan yang saya dapatkan dari kegiatan yang satu ini seperti menambah teman, menambah jaringan, menambah elemen lain pendapatan dana dan juga bisa banyak mengenal orang yang nantinya kalo kemana-mana kali ajah banyak yang negor .
Disini juga saya coba menjabarkan step by step bagaimana kita bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk bisnis kita. Yang saya jabarkan disini bukan berangkat dari buku panduan atau hal lain serupa itu, tetapi beranjak dari pengalaman yang sudah saya jalani. Berikut adalah step yang saya jalankan :
1. Gunakan lingkar dalam
Hal termudah dan cukup efisien untuk langkah awal kita. karena dari 1000 orang yang kita kenal mulai dari keluarga, teman dekat, teman kurang dekat, sampai teman jauh kita ambil 2 persennya saja. Jadi 20 orang memberikan feedback positif baik mengenalkan kepada teman-temannya yang menjalani usaha yang kita perlukan ataupun merekanya sendiri yang sedang manjalani usaha tersebut hanya saja kita belum tahu.
2. Mencari lingkar luar.
Untuk lingkar luar ini bisa kita cari paling mudah melalui website via mbah google. Tinggal search apa yang kita butuhkan dan kita pilih mana yang membuat kita tertarik untuk bisa diajak kerja sama. Atau bisa didatangi langsung ke workshopnya dari yang kita tahu melalui tv ataupun media berita lain yang meliput tentang calon rekan kerja kita.
3. Secepatnya hubungi mereka
Setelah mendapatkan informasi tentang calon rekan kerja kita, hubungi mereka secepatnya. Tentunya agar tidak disalip oleh yang lain. Cara termudah adalah menggunakan e-mail tau HP. Jujur saya bukan orang yang bisa berkomunikasi dengan baik kepada orang yang baru pertama saya temui, maka saya biasanya menggunakan media e-mail terlebih dahulu.
4. Kenali calon rekanan
Tak kenal maka tak sayang, maka kenalilah mereka terlebih dahulu. Saya biasanya mencoba men-tracking karakter mereka dengan cara mereka menulis dan banyaknya tulisan yang mereka balas via e-mail. Semisal bila balasannya cukup panjang, maka bisa dikatakan mereka adalah orang yang terbuka dan senang bercerita. Memang tidak selalu benar, namanya juga menerka bisa benar bisa tidak.
5. Gunakan bahasa yang baik
Baik yang saya maksud disini bukan formal, tetapi bebas tapi sopan. Bahasa santai menurut saya tidak apa-apa, asal jangan terlalu lebay ataupin terlalu non formal dan jadinya malah berkesan tidak sopan.
6. Sesuaikan bahasa
Trial biasa saya lakukan untuk segala hal, termasuk dalam urusan komunikasi. Jika saya menggunakan bahasa yang santai tapi dibalas dengan bahasa yang cukup formal, maka saya akan menyesuaikan gaya bahasa saya. Karena saya pernah mendengar (sayangnya saya lupa darimana ) jika ingin cepat dekat dengan mereka cobalah menjadi diri mereka tapi tidak menghilangkan aura diri kita sendiri. Contohnya untuk memahami anak-anak tidak harus menjadi anak-anak bukan? tetapi di hadapan mereka kita akan menyesuaikan diri dengan berbahasa seperti mereka tetapi kita tetap orang dewasa bukannya anak-anak.
7. Lanjutkan dengan live
Saya memulai dengan e-mail, tetapi saya pasti akan mendatangi mereka secara langsung workshop mereka. Selain untuk melihat kinerja saya juga ingin lebih dekat dengan mereka. Saya saja mencoba perlakukan klien sebagai sahabat (walaupun ada istilah client is a king), apalagi dengan rekanan, kalau bisa mempunyai hubungan lebih dari sekedar rekanan. Enak kan kalo lagi gak ada kerjaan kita masih bisa bersantai dengan rekanan kita dengan ngobrol sambil minum kopi misalnya.
8. Pastikan perjanjian kerja
Untuk bisa bekerja sama pasti harus mempunyai visi misi yang sama. Susah jika berjalan bersama tetapi pandangannya berhdapan ke arah yang berbeda. Samakan dulu itu semua di awal, lalu kita harus men-dealing bagaimana cara kerja sama. Mulai dari biaya produksi, harga jual hingga hal-hal lain yang lebih mendetail. Agar ketika ada permasalahan di depan (mudah-mudahan tidak pernah terjadi) masing-masing dari kita akan punya berpijak dalam proses kerja sama ini. Hal ini difungsikan untuk menciptakan ruang kenyamanan baik untuk kita ataupun calon rekanan kita dalam menjalin proses kerja sama.
9. Jaga hubungan baik
Ini hal yang sangat penting dilakukan, dengan menjaga hubungan baik kita secara sadar atau tidak sadar pasti akan mengenalkan atau minimal bercerita tentang rekan kerja kita atau sebaliknya kepada pihak pihak yang lain. Sehingga kita dan rekan kita semakin dikenal orang dan ada kemungkinan menambah teman baru lagi.
Itulah 9 langkah yang saya lakukan dan pelajari secara otodidak dan berdasarkan pengalaman dalam mencari rekanan. Dalam hal ini rekanan untuk mensuplai souvenir sebagai elemen pelengkap fitur yang Undanganpro sediakan secara offline ataupun online. Karena cita-cita undanganpro ke depan adalah menjadi one stop solution untuk calon mempelai dalam melaksanakan hari pernikahan mereka.
salam
Helmi Pro
Bagaimana kabar anda hari ini ketika membaca post ini? mudah-mudahan selalu dalam perlindungan Tuhan dan anda semua dalam keadaan yang luar biasa baik. alhamdulillah begitu juga dengan keadaan saya.
Di post ini saya ingin berbagi cerita apa yang sedang dijalankan disini, saya share disini karena mungkin saja ada anda sekalian di luar sana yang juga sedang menjalankan kegiatan yang sama dengan saya.
Di web undanganpro sekarang ini sudah ada fitur baru yaitu souvenir, souvenir pernikahan khususnya. Maka untuk kebutuhan fitur ini Undanganpro membutuhkan rekanan yang bisa mensuplai kebutuhan souvenir ini. Undanganpro mencari souvenir yang unik, etnik, lucu dan pastinya punya daya jual. Untuk langkah awal saya selalu memulainya dari lingkar dalam, yaitu mencari informasi lewat jaringan yang saya kenal seperti teman, keluarga, dan rekan-rekan kerja. Dari sini saya meminta tolong dengan sopan untuk diberitahukan mengenai vendor-vendor souvenir yang mereka kenal. Langkah selanjutnya adalah mencarinya via web dan juga mendatangi workshopnya secara langsung.
Banyak hal menyenangkan yang saya dapatkan dari kegiatan yang satu ini seperti menambah teman, menambah jaringan, menambah elemen lain pendapatan dana dan juga bisa banyak mengenal orang yang nantinya kalo kemana-mana kali ajah banyak yang negor .
Disini juga saya coba menjabarkan step by step bagaimana kita bisa menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk bisnis kita. Yang saya jabarkan disini bukan berangkat dari buku panduan atau hal lain serupa itu, tetapi beranjak dari pengalaman yang sudah saya jalani. Berikut adalah step yang saya jalankan :
1. Gunakan lingkar dalam
Hal termudah dan cukup efisien untuk langkah awal kita. karena dari 1000 orang yang kita kenal mulai dari keluarga, teman dekat, teman kurang dekat, sampai teman jauh kita ambil 2 persennya saja. Jadi 20 orang memberikan feedback positif baik mengenalkan kepada teman-temannya yang menjalani usaha yang kita perlukan ataupun merekanya sendiri yang sedang manjalani usaha tersebut hanya saja kita belum tahu.
2. Mencari lingkar luar.
Untuk lingkar luar ini bisa kita cari paling mudah melalui website via mbah google. Tinggal search apa yang kita butuhkan dan kita pilih mana yang membuat kita tertarik untuk bisa diajak kerja sama. Atau bisa didatangi langsung ke workshopnya dari yang kita tahu melalui tv ataupun media berita lain yang meliput tentang calon rekan kerja kita.
3. Secepatnya hubungi mereka
Setelah mendapatkan informasi tentang calon rekan kerja kita, hubungi mereka secepatnya. Tentunya agar tidak disalip oleh yang lain. Cara termudah adalah menggunakan e-mail tau HP. Jujur saya bukan orang yang bisa berkomunikasi dengan baik kepada orang yang baru pertama saya temui, maka saya biasanya menggunakan media e-mail terlebih dahulu.
4. Kenali calon rekanan
Tak kenal maka tak sayang, maka kenalilah mereka terlebih dahulu. Saya biasanya mencoba men-tracking karakter mereka dengan cara mereka menulis dan banyaknya tulisan yang mereka balas via e-mail. Semisal bila balasannya cukup panjang, maka bisa dikatakan mereka adalah orang yang terbuka dan senang bercerita. Memang tidak selalu benar, namanya juga menerka bisa benar bisa tidak.
5. Gunakan bahasa yang baik
Baik yang saya maksud disini bukan formal, tetapi bebas tapi sopan. Bahasa santai menurut saya tidak apa-apa, asal jangan terlalu lebay ataupin terlalu non formal dan jadinya malah berkesan tidak sopan.
6. Sesuaikan bahasa
Trial biasa saya lakukan untuk segala hal, termasuk dalam urusan komunikasi. Jika saya menggunakan bahasa yang santai tapi dibalas dengan bahasa yang cukup formal, maka saya akan menyesuaikan gaya bahasa saya. Karena saya pernah mendengar (sayangnya saya lupa darimana ) jika ingin cepat dekat dengan mereka cobalah menjadi diri mereka tapi tidak menghilangkan aura diri kita sendiri. Contohnya untuk memahami anak-anak tidak harus menjadi anak-anak bukan? tetapi di hadapan mereka kita akan menyesuaikan diri dengan berbahasa seperti mereka tetapi kita tetap orang dewasa bukannya anak-anak.
7. Lanjutkan dengan live
Saya memulai dengan e-mail, tetapi saya pasti akan mendatangi mereka secara langsung workshop mereka. Selain untuk melihat kinerja saya juga ingin lebih dekat dengan mereka. Saya saja mencoba perlakukan klien sebagai sahabat (walaupun ada istilah client is a king), apalagi dengan rekanan, kalau bisa mempunyai hubungan lebih dari sekedar rekanan. Enak kan kalo lagi gak ada kerjaan kita masih bisa bersantai dengan rekanan kita dengan ngobrol sambil minum kopi misalnya.
8. Pastikan perjanjian kerja
Untuk bisa bekerja sama pasti harus mempunyai visi misi yang sama. Susah jika berjalan bersama tetapi pandangannya berhdapan ke arah yang berbeda. Samakan dulu itu semua di awal, lalu kita harus men-dealing bagaimana cara kerja sama. Mulai dari biaya produksi, harga jual hingga hal-hal lain yang lebih mendetail. Agar ketika ada permasalahan di depan (mudah-mudahan tidak pernah terjadi) masing-masing dari kita akan punya berpijak dalam proses kerja sama ini. Hal ini difungsikan untuk menciptakan ruang kenyamanan baik untuk kita ataupun calon rekanan kita dalam menjalin proses kerja sama.
9. Jaga hubungan baik
Ini hal yang sangat penting dilakukan, dengan menjaga hubungan baik kita secara sadar atau tidak sadar pasti akan mengenalkan atau minimal bercerita tentang rekan kerja kita atau sebaliknya kepada pihak pihak yang lain. Sehingga kita dan rekan kita semakin dikenal orang dan ada kemungkinan menambah teman baru lagi.
Itulah 9 langkah yang saya lakukan dan pelajari secara otodidak dan berdasarkan pengalaman dalam mencari rekanan. Dalam hal ini rekanan untuk mensuplai souvenir sebagai elemen pelengkap fitur yang Undanganpro sediakan secara offline ataupun online. Karena cita-cita undanganpro ke depan adalah menjadi one stop solution untuk calon mempelai dalam melaksanakan hari pernikahan mereka.
salam
Helmi Pro
No comments:
Post a Comment