“Madu” hmmm…lembut, manis dan punya banyak khasiat. Banyak versi yang
menceritakan tentang asal muasal “Bulan Madu”. Kalo yang ada
dimasyarakat sekarang ini, pengertian Bulan Madu adalah perjalanan yang
dilakukan pasangan yang baru saja menikah, untuk merayakan pernikahan
mereka. Biasanya tujuan perjalanan adalah tempat indah dan eksotis,
sehingga rasa romantis bisa kental merasuk kejiwa…halah
halah…bahasanya…prikitiew….:D
Saat penulis browsing dan ketemu Wikipedia, kata “Bulan Madu” atau “Honey Moon” terdapat dalam Oxford English Dictionary, atau “Kamus Bahas Inggris Oxford” Kata ini berasaldariabad ke-16.
“Bulan pertama setelah pernikahan, ketika yang ada hanyalah kelembutan dan suka cita” (Samuel Jhonson); mulanya tidak mempunyai rujukan apapun kepada masa satu bulan itu, melainkan membandingkan rasa saling mencintai di antara orang-orang yang baru menikah kepada bulan yang sedang berubah cepat dari purnama lalu memudar. Kini biasanya liburan yang dilalui bersama oleh pasangan yang baru menikah sebelum mereka menetap di rumah.
Kalau merujuk pada kutipan itu, maka sebenarnya makna Bulan Madu berarti bulan yang lebih manis daripada bulan-bulan setelahnya. Wah wah…berarti momen terindah dalam pernikahn itu cuma saat bulan madu aja dong, ngga ubahnya seperti minum soda, rasanya semriwing waktu kaleng baru dibuka, selanjutnya sih datar saja…huhuhuhu…jangan juga kayak gitu ya…
Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa asal-usul kata ini berasal dari masa Babilon. Untuk meningkatkan kejantanan dan kesuburan pasangan yang baru menikah, ayah si pengantin perempuan akan memberikan menantunya semua kebutuhan minuman yang berbasis madu yang dapat diminumnya selama bulan pertama pernikahan mereka.
Hmm…sedangkan dahulu Pasangan pengantin Suku Jermanik di Skandinavia minum anggur dengan campuran, selama tiga puluh hari berturut-turut setelah menikah. Di Eropa, raja Attila the Hun, yang termasyur konon meninggal usai mengonsumsi anggur Hydromel di acara pernikahan. Hydromel atau metheglin, merupakan sebuah anggur madu kualitas terbaik dan dalam budaya Romawi anggur melambangkan pernikahan, karena bisa terasa manis dan memabukkan.
Yah…apapun pengertiannya, yang jelas lebih banyak positifnya. Kalau dalam pendekatan logika memang momen setelah pernikahan akan mendatangkan pengalaman yang terasa amat manis bak madu, karena akhirnya setengah agama (dalam islam) telah tercapai, dan akhirnya juga selesai sudah masa kesendirian…
Semoga setiap hari (bagi pasangan yang sudah menikah) bisa terasa semanis bulan madu. Hmm…tinggal pintar-pintarnya pasangan suami istri saling meramunya…:D
Gambar: Google Images
Saat penulis browsing dan ketemu Wikipedia, kata “Bulan Madu” atau “Honey Moon” terdapat dalam Oxford English Dictionary, atau “Kamus Bahas Inggris Oxford” Kata ini berasaldariabad ke-16.
“Bulan pertama setelah pernikahan, ketika yang ada hanyalah kelembutan dan suka cita” (Samuel Jhonson); mulanya tidak mempunyai rujukan apapun kepada masa satu bulan itu, melainkan membandingkan rasa saling mencintai di antara orang-orang yang baru menikah kepada bulan yang sedang berubah cepat dari purnama lalu memudar. Kini biasanya liburan yang dilalui bersama oleh pasangan yang baru menikah sebelum mereka menetap di rumah.
Kalau merujuk pada kutipan itu, maka sebenarnya makna Bulan Madu berarti bulan yang lebih manis daripada bulan-bulan setelahnya. Wah wah…berarti momen terindah dalam pernikahn itu cuma saat bulan madu aja dong, ngga ubahnya seperti minum soda, rasanya semriwing waktu kaleng baru dibuka, selanjutnya sih datar saja…huhuhuhu…jangan juga kayak gitu ya…
Ada juga riwayat yang menceritakan bahwa asal-usul kata ini berasal dari masa Babilon. Untuk meningkatkan kejantanan dan kesuburan pasangan yang baru menikah, ayah si pengantin perempuan akan memberikan menantunya semua kebutuhan minuman yang berbasis madu yang dapat diminumnya selama bulan pertama pernikahan mereka.
Hmm…sedangkan dahulu Pasangan pengantin Suku Jermanik di Skandinavia minum anggur dengan campuran, selama tiga puluh hari berturut-turut setelah menikah. Di Eropa, raja Attila the Hun, yang termasyur konon meninggal usai mengonsumsi anggur Hydromel di acara pernikahan. Hydromel atau metheglin, merupakan sebuah anggur madu kualitas terbaik dan dalam budaya Romawi anggur melambangkan pernikahan, karena bisa terasa manis dan memabukkan.
Yah…apapun pengertiannya, yang jelas lebih banyak positifnya. Kalau dalam pendekatan logika memang momen setelah pernikahan akan mendatangkan pengalaman yang terasa amat manis bak madu, karena akhirnya setengah agama (dalam islam) telah tercapai, dan akhirnya juga selesai sudah masa kesendirian…
Semoga setiap hari (bagi pasangan yang sudah menikah) bisa terasa semanis bulan madu. Hmm…tinggal pintar-pintarnya pasangan suami istri saling meramunya…:D
Gambar: Google Images
No comments:
Post a Comment