Thursday, October 24, 2013

Pembajakan Karya Desain

Ada yang pernah bertanya kepada saya begini, “Eh mi desain undangan yang ada di undanganpro itu hasil desain siapa sih?, Desain orang apa loe bikin sendiri?”, Kira-kira begitulah pertanyaannya. Jawabannya saya ya cuma satu, iya itu desain undangan hasil karya kita sendiri, tapi tidak sampai disitu juga sih masih ada penjelasan dibelakang jawaban saya itu.
Penjelasan yang saya maksudkan sebenarnya lebih mengarah pada perkembangan undanganpro dari nol hingga pertanyaan itu dilontarkan oleh teman saya.
Pada awal undanganpro berdiri jujur memang kami memajang undangan-undangan yang kami dapat dari ketika ada teman atau kerabat yang mengundang kami ke pernikahan mereka ataupun dari teman-teman yang menyumbangkan desain undangan yang menurut mereka menarik kepada kami. Hal seperti ini berlangsung kurang lebih selama 3 bulan. Dalam 3 bulan itu kami di internal sering mendebatkan masalah ini (masalah memakai karya orang sebagai bahan jualan), sampai akhirnya kami mencapai keputusan kami tidak boleh seperti ini, karena bila kami berada di posisi yang dibajak karyanya mungkin kami juga akan kesal.

Akhirnya web kami pernah kami “cutikan” selama kurang lebih 1 minggu lamanya, dengan penjelasan under construction. Dalam 1 minggu itu kami memulai untuk mendesain undangan hasil karya kami sendiri dengan berbagai macam tema, mulai dari yang fun, personal, elegan hingga ke etnik.
Ternyata tidak banyak yang bisa kami hasilkan dalam 1 minggu itu (bikin desain gak semudah templak templok loh.. hehehe). Dengan hasil desain seadanya kami “memulai” lagi undanganpro, saat itu walau masih sedikit kami bisa berbangga hati dan dengan tidak malu mengatakan kalau desain yang ada di undanganpro adalah karya kami semua.
Tetapi setelah penjelasan saya, teman saya malah bertanya “nah loe gak takut karya loe dibajak sama desainer lain diluar sana? ini web loh, dunia yang dari ujung ke ujung setiap orang bisa mengaksesnya”.

Sebenarnya kami punya beberapa pengalaman tentang karya kami yang ditiru oleh orang lain, bahkan ada teman saya yang saya desainkan undangan pernikahannya, gak lama setelah itu dia mendapatkan undangan juga yang sama persis dengan yang saya buat (dengan kualitas yang tidak sama tentunya (narsis sedikit ah :D )) lalu dia memberitahukannya kepada saya. Atau pengalaman orang produksi kami yang ketika mencetak undangan mendapatkan ada undangan yang sudah jadi diproduksi persis sekali dengan undangan yang pernah kami desain.

Biasa ajah tuh kalo emang begitu kejadiannya. Kalau untuk masalah ini sih saya cuma bisa bilang, “yaaaa rejeki sih udah ada yang atur, jadi ngapain takut sama yang begituan”. “Kalau memang hasil karya kami bisa membuat desainer diluar sana bisa mendapatkan pendapatan untuk dirinya sendiri, kita anggap ajah emang itu dah rejekinya dan mudah2an sih kita dapet pahala karena turut andil disitu secara tidak langsung hehehehe.”

Gak percaya sama yang saya tulis diatas? boleh ajah sih hehehe, saya coba kasi salah satu buktinya nih:

Ini adalah undangan yang saya buwat untuk teman saya :
selengkapnya bisa liat disini : http://blog.undanganpro.com/2010/08/undangan-simpel-nan-elegan/.

Dan ini foto yang dikirim oleh teman saya ketika dia menerima undangan yang sama persis dengan miliknya :
Untuk nama sengaja saya samarkan biar gak ada yang tersinggung.

Jika dilihat yap persis sama dengan yang saya desain, khususnya bentuk elemen daunnya hanya saja dimodifikasi seperti bentuk undangan dan warna kertasnya. Elemen daun saya dapat dari kawan saya yang ingin menikah itu, tetapi belum berbentuk seperti itu, saya modifikasi sedikit biar bisa menyatu dengan desain yang saya buat. Lalu untuk warna awalnya bukan pink ungu seperti ini tapi berwarna coklat, ditengah jalan kawan saya berinisiatif untuk mengubah warnanya agar terkesan lebih simpel dan modern lagi. Desain ini bukan saya rancang sendiri tetapi atas kolaborasi dengan kawan saya juga dan untuk mendapatkan desain akhir yang seperti itu kami membicarakan dan mengembangkannya selama kurang lebih dua bulan untuk desainnya saja. Makanya kami berdua tau persis tentang undangan ini.

Sekali lagi jujur, Belum semuanya 100% undangan kami adalah hasil karya kami, bukan dalam bentuk keseluruhan tapi masih ada beberapa undangan yang memakai elemen (seperti ornamen) yang kami temukan di internet. Jadi yah tarolah hasil karya kami masih 95% yang benar-benar merupakan hasil dari pemikiran kami.

Disini saya cuma ingin menyampaikan bahwa undanganpro selalu mencoba menjadi orisinil (walau sulit, tapi pasti bisa ;) ). Kami saat ini mencoba membuat ornamen kami sendiri untuk keperluan elemen undangan, membuat desain kami sendiri, membuat tema kami sendiri, sehingga suatu saat ketika orang melihat undangan kami akan berkata “wiii undanganpro banget” :P amin.
Salam :)
Helmi UP

image babies kami pinjam dari :  http://www.emaxhealth.com/

No comments:

Post a Comment